Benda ini menarik perhatian saya ketika membaca sebuah majalah fashion beberapa tahun yang lalu. Beberapa fashion designer memilikinya sebagai asesoris wajib. Seakan ingin menekankan bahwa dirinya penting, di halaman berikutnya benda ini kembali muncul dalam daftar item produk terbaru musim itu.
Cuff adalah bagian lengan baju yang berdekatan dengan pergelangan tangan.
Que pernah bilang bahwa cuff merupakan bagian penting pada kemeja

Pada abad ke-17 di Inggris, jauh sebelum Cufflink ditemukan, orang-orang Eropa menggunakan tali atau pita untuk mengencangkan Cuff. Simple, namun tidak elegan dan tidak praktis. Para penjahit berpikir keras menemukan cara yang lebih elegan dan simple.
Mereka mulai menggunakan dua kancing (dibuat dari emas atau perak) yang terhubung oleh rantai kecil. Cikal bakal sesuatu yang sekarang kita sebut sebagai Cufflink. Cuff diberi lubang (Ya. akhirnya mereka kepikiran juga.kenapa ngga dari dulu ya? #eh). Kancing pertama dimasukkan ke lubang pertama dan kancing kedua dimasukkan ke lubang kedua.Voila. Cuff pun kencang dan rapi.
Konon, Cufflink saat itu menjadi simbol khusus (yang cukup bergengsi), karena hanya digunakan oleh para bangsawan saat menghadiri acara kerajaan. Penggunaan Cufflink menyebar dari Inggris ke Prancis dan menjadi populer di kalangan bangsawan Prancis.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan industri, Cufflink dapat dibuat dengan bahan murah dalam jumlah besar sehingga lebih terjangkau oleh banyak kalangan.
Itulah sedikit sejarah tentang Cufflink.
Tidak seperti wanita, pilihan asesoris pria sangat terbatas. Cufflink bisa menjadi alternatif asesoris bagi Anda.
Cufflink dirancang untuk digunakan pada kemeja dengan French Cuff.
French Cuff adalah kemeja dengan Cuff yang (sengaja dibuat) cukup panjang dan harus dilipat agar dapat dipasangi Cufflink. Kemeja jenis ini sangat tepat dipakai pada acara resmi. Apalagi bila dipadukan dengan jas atau blazer.

Lain kali jika kalian membeli kemeja dan ternyata Cuff-nya terlalu panjang, jangan khawatir sobat. Itu bukan salah produksi. Jangan terburu-buru pergi ke penjahit, namun segeralah bergegas untuk membeli Cufflink 🙂
Secara umum, ada 6 Jenis Cufflink, yaitu:
1. Bullet Back Closures
Ini adalah jenis Cufflink yang paling umum. Kait pengetat cufflink ini berbentuk terpedo, peluru atau kapsul yang dapat di putar 360 derajat, sehingga mudah untuk digunakan.

2. Whale Back Closure
Cufflink jenis ini mirip Bullet Back Closures. Kait pengetatnya berbentuk ekor Paus yang dapat digerakkan 180 derajat.

3. Fixed Backing , Reversible Fixed Backing
Bila kait pengetat Bullet Back Closures dan Whale Back Closure bisa diputar, tidak demikian dengan Fixed Backing. Bentuk Cufflink jenis ini lebih kaku bila dibandingkan dengan saudara-saudaranya, namun dipercaya paling solid dalam mengetatkan Cuff.Karena alasan selera, Ada kalanya seseorang mengoleksi lebih dari 2 Fixed Backing atau lebih. Berawal dari keinginan untuk menghemat, para pengrajin Cufflink memperindah design baik kepala Cufflink maupun pengetat Cufflink, sehingga bisa dibolak-balik. Cufflink Fixed Backing jenis ini disebut Reversible Fixed Backing.

4. Chain Link
Pada Cufflink jenis ini, kepala Cufflink dan kait pengetat dihubungkan dengan rantai. Konon, beginilah bentuk Cufflink saat pertama kali ditemukan. Sama seperti Fixed Backing, tersedia juga versi Reversible Chain Link.

5. Ball Return
Pengembangan dari Chain Link dengan kait pengetat berbentuk bola.

6. Silk Knot
Silk knot adalah Cufflink yang terbuat dari benang dan sutra. Silk Knot masuk dalam kategori Cufflink alternatif, karena (berbeda dengan 5 jenis Cufflink sebelumnya yang bersifat formal) hanya digunakan untuk acara yang non-formal.

Untuk kemeja French Cuff, kemeja jenis ini baiknya digunakan dengan Jas. Kurang cocok bila dipadukan dengan pakaian kasual (Cardingan atau Sweater, misalnya) karena memang dirancang untuk acara formal. Cufflink juga sebaiknya disesuaikan dengan asesoris logam yang Anda kenakan.
Misalkan Anda menggunakan ikat pinggang dengan bukcle perak atau jam tangan perak (seandainya tangan anda cukup panjang sehingga tercipta ruang yang cukup), ada baiknya Anda memilih Cufflink dengan warna senada.
Berikut salah satu video cara menggunakan Cufflink (Jika link masih aktif) :
http://www.youtube.com/watch?v=d_pq8_bTGSA
Bagaimana, tertarik menggunakan Cufflink?
Minosian
good post, i’ll waiting for your next. keep it up bro 🙂
Thanks,bro.
Terus ikuti artikel kami 🙂
FP Store jualan Cufflink ga bro??
@Yan
Untuk saat ini kami belum menjual Cufflink. mungkin suatu saat nanti.
Kalau banyak peminat, mengapa tidak? 🙂
untuk mendapat berbagai koleksi cufflinks bisa kunjungi web online kami di http://www.mycufflinkscollection.com/
Bro saya punya yang Bullet Back Closures, tapi gatau gimana cara pakenya. Oya cufflink ini cuma buat di pake di kemeja French Cuff ya?
@sandy
Hi,Sandy 🙂
Bullet Back Closures simple kok pemakaiannya.
Putar bullet-nya terlebih dahulu agar bisa masuk ke lubang cuff. masukkan ke lubang depan sampai tembus ke lubang belakang, lalu putar bullet-nya (untuk mengunci) dan kencangkan. silahkan cari di Youtube untuk lebih jelasnya 🙂
Cufflink hanya dipakai di kemeja French Cuff, karena kemeja biasa sudah punya kancing pada cuff 🙂
Ini artikel yang sangat bagus sekali. Untuk mencari silk knot di Indonesia kenapa susah sekali ya, Pak? (atau saya saja yang memang tidak familier dengan penjual-penjual cufflink lainnya? hehe)
Penggunaan kemeja french cuff (dan cufflinknya) masih sangat jarang saya lihat dipakai oleh kaum commoner Indonesia (artikel semacam ini tidak banyak), berbeda dengan di luar negeri yang sudah umum. Semoga kedepannya cufflink akan lebih dikenal lagi ya.
Oh, untuk beberapa pembaca yang ingin mencari rekomendasi cufflink, saya menjual produk-produk kemeja French Cuff dan cuflink (dengan harga yang lumayan terjangkau), do check our website for stock update and other stuff. www. houseofcuff.com
Terus menulis ya. Saya nantikan artikel-artikel selanjutnya. 🙂
Di semarang yang jual kemeja model french cuff dimana ya?